Dalam praktik budidaya modern yang bersifat komersial dan menggunakan kepadatan tebar tinggi, pemberian pakan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan cepat dan hasil panen yang tinggi. Pakan akuakultur (aquafeed) saat ini diformulasikan dengan beragam bahan bergizi yang seimbang, guna mendukung sistem pencernaan ikan dan udang secara optimal.
Hasilnya, hewan budidaya dapat mencapai bobot tubuh yang lebih ideal, memiliki kondisi kesehatan yang baik, imunitas tubuh yang kuat, tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi, serta risiko penyakit yang lebih rendah di kolam budidaya.
Spirulina merupakan pakan alami berkualitas tinggi yang unik, dengan kandungan protein optimal yang kaya. Mikroalga ini telah terbukti menjadi salah satu pakan tambahan terbaik untuk ikan dan udang dalam praktik akuakultur, tulis Dr. S.V. Pamulapati, Chairman & Managing Director, PVS Group.
Spirulina adalah mikroalga biru-hijau berbentuk spiral berupa untaian benang halus yang panjang, termasuk dalam genus Arthrospira dari filum Oscillatoriaceae. Disebut sebagai alga biru-hijau (cyanobacteria) karena mengandung dua pigmen utama dalam strukturnya, yaitu pigmen hijau (klorofil) dan pigmen biru (fikosianin).
Dua spesies Spirulina yang paling umum dan bernilai tinggi secara nutrisi adalah Spirulina maxima dan Spirulina platensis.
Nilai Gizi Spirulina
Spirulina banyak digunakan sebagai pakan tambahan di berbagai sektor akuakultur karena kemampuannya dalam mempercepat pertumbuhan, meningkatkan warna tubuh, serta memperkuat sistem imun ikan dan udang. Mikroalga ini dianggap sebagai sumber makanan yang sangat baik karena tidak bersifat toksik dan memiliki sifat korektif terhadap mikroorganisme patogen.
Berbeda dengan tumbuhan lain, Spirulina tidak memiliki dinding sel berupa selulosa, sehingga tidak memerlukan proses kimia atau pengolahan khusus untuk dapat dicerna. Tingkat kecernaannya mencapai 83–84%.
Spirulina dikenal kaya akan protein, vitamin, mineral esensial, asam amino, asam lemak esensial (seperti gamma-linolenic acid atau GLA), serta pigmen antioksidan seperti karotenoid.
Komposisi Biokimia Spirulina
Protein dan Asam Amino
Spirulina mengandung sekitar 60–70% protein, dilengkapi dengan asam fenolat, tokoferol, karoten, dan asam linolenat yang penting dalam nutrisi harian. Sekitar 47% dari total berat proteinnya terdiri dari asam amino esensial, yang menunjukkan bahwa nilai biologis protein Spirulina sangat tinggi dan bermanfaat secara maksimal bagi organisme budidaya.
Fungsi Asam Amino untuk Ikan dan Udang
Spirulina tidak hanya kaya akan protein, tetapi juga mengandung spektrum lengkap asam amino esensial yang memiliki fungsi penting dalam tubuh ikan dan udang:
- ISOLEUCINE
→ Diperlukan untuk pertumbuhan optimal dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Juga membantu sintesis asam amino non-esensial lainnya. - LEUCINE
→ Meningkatkan energi otot dan mendukung aktivitas fisik. - LYSINE
→ Komponen utama dalam pembentukan antibodi darah, memperkuat sistem peredaran darah, serta menjaga pertumbuhan sel yang normal. - METHIONINE
→ Asam amino lipotropik penting yang membantu metabolisme lemak dan menjaga kesehatan hati. Juga berperan sebagai faktor anti-stres. - PHENYLALANINE
→ Merangsang laju metabolisme tubuh. - THREONINE
→ Meningkatkan fungsi usus dan penyerapan nutrisi. - TRYPTOPHAN
→ Membantu pemanfaatan vitamin B secara optimal dan mendukung kesehatan sistem saraf. - VALINE
→ Berfungsi dalam stimulasi koordinasi otot.
Karbohidrat
Spirulina mengandung sekitar 15–21% karbohidrat dalam bentuk glukosa, fruktosa, sukrosa, rhamnosa, manosa, xylosa, dan galaktosa. Kandungan ini sangat bermanfaat terutama bagi hewan budidaya yang mengalami gangguan penyerapan di saluran pencernaan. Spirulina juga mengandung mesoinositol fosfat, yaitu sumber fosfor organik dan inositol yang sangat baik.
Selain itu, polisakarida dengan berat molekul tinggi yang terdapat dalam Spirulina diyakini memiliki efek dalam memperbaiki kerusakan DNA, serta berfungsi sebagai penstimulasi dan pengatur sistem imun.
Asam Nukleat
Spirulina mengandung sekitar 2,2%–3,5% RNA dan 0,6%–1% DNA dari total berat kering. Jumlah ini tergolong rendah, yaitu kurang dari 5%. Sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa membebani tubuh dengan asam nukleat berlebih.
Asam Lemak Esensial
Spirulina kaya akan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), dengan kandungan lipid total sekitar 1,5–2,0%. Spirulina mengandung berbagai jenis asam lemak esensial seperti:
- γ-linolenic acid (GLA)
- Linoleic acid (LA)
- Stearidonic acid (SDA)
- Eicosapentaenoic acid (EPA)
- Docosahexaenoic acid (DHA)
- Arachidonic acid (AA)
Asam lemak ini penting untuk menjaga kesehatan sel, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mendukung pertumbuhan optimal ikan dan udang.
β-Karoten dan Vitamin
Spirulina mengandung berbagai vitamin penting seperti:
- Vitamin B1 (tiamin)
- Vitamin B2 (riboflavin)
- Vitamin B3 (niasin)
- Vitamin B6 (piridoksin)
- Vitamin B9 (asam folat)
- Vitamin B12 (sianokobalamin)
- Vitamin C, D, dan E
Spirulina juga kaya akan β-karoten alami, yang akan dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Kombinasi β-karoten, vitamin B kompleks, vitamin E, zat besi, kalium, dan klorofil membantu meningkatkan metabolisme karbohidrat, lemak, protein, alkohol, serta mendukung regenerasi jaringan kulit, otot, dan mukosa.
Mineral
Spirulina adalah sumber mineral yang sangat lengkap. Beberapa mineral penting yang terkandung di dalamnya antara lain:
- Kalium (potasium) – dalam jumlah tinggi
- Kalsium, kromium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, natrium, seng, molibdenum, klorida, germanium, dan boron
Mineral-mineral ini berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari pembentukan enzim hingga keseimbangan elektrolit.
Pigmen Fotosintetik
Spirulina mengandung beragam pigmen alami yang mendukung proses fotosintesis, antara lain:
- Klorofil a
- Xantofil
- β-karoten
- Echinenone
- Myxoxanthophyll
- Zeaxanthin
- Canthaxanthin
- Diatoxanthin
- 3-hydroxy-echinenone
- Beta-cryptoxanthin
- Oscillaxanthin
- Phycobiliprotein: terdiri dari C-phycocyanin dan Allophycocyanin
Peningkat Warna Alami
Pigmen-pigmen dalam Spirulina juga berfungsi sebagai agen peningkat warna alami, sangat bermanfaat untuk memperkuat warna tubuh ikan dan udang:
- Phycocyanin (biru): 14%
- Chlorophyll (hijau): 1%
- Karotenoid (oranye/merah): 47%
Manfaat Tambahan Spirulina sebagai Suplemen Nutrisi
Spirulina dapat digunakan sebagai suplemen parsial atau bahkan pengganti penuh protein dalam pakan akuakultur. Mikroalga ini efektif untuk semua jenis ikan, udang air tawar raksasa, hingga udang air laut. Spirulina terbukti meningkatkan pertumbuhan, kelangsungan hidup, imunitas, efisiensi pakan, dan kualitas hidup hewan budidaya.
Spirulina merupakan sumber protein tinggi yang lebih murah dibandingkan bahan pakan hewani lainnya. Penggunaan spirulina dalam pakan juga mempercepat waktu budidaya, mengurangi angka kematian, serta meningkatkan ketebalan cangkang (carapace) pada udang. (Britz, 1996)
Kemampuan Mengikat Mineral Beracun (Detoksifikasi)
Spirulina memiliki kemampuan unik untuk menetralisir atau mengikat mineral beracun (chelating) — keunggulan ini belum ditemukan pada mikroalga lain (Maeda & Sakaguchi, 1990; Okamura & Aoyama, 1994). Spirulina dapat digunakan untuk detoksifikasi arsenik dari air atau pakan, serta menetralisir dampak logam berat berbahaya dari lingkungan.
Kandungan fikosianin dalam spirulina juga menghasilkan biliverdin, salah satu antioksidan intraseluler paling kuat yang membantu menjaga kesehatan sel.
Sifat Imunomodulator
Spirulina adalah modulator imun yang efektif. Mikroalga ini:
- Menunjukkan sifat anti-inflamasi, terutama dengan menghambat pelepasan histamin dari sel mast pada reaksi alergi.
- Memiliki aktivitas antioksidan dan penangkal radikal bebas.
- Meningkatkan fungsi fagositik makrofag pada hewan budidaya.
- Bersifat antivirus dan antikanker, serta membantu membersihkan bakteri di saluran pencernaan.
Suplemen spirulina juga membantu produksi sel fagositik dan tidak mengganggu perilaku normal ikan atau udang. Kandungan polisakarida sulfat pada spirulina bahkan mampu menghambat replikasi virus yang memiliki membran.
Meningkatkan Sistem Imun dan Regenerasi Sel
Nutrisi dalam spirulina membantu melawan radikal bebas yang merusak sel akibat polusi, stres, atau pola makan buruk. Dengan menyingkirkan radikal bebas, spirulina memperkuat sistem imun dalam mencegah kanker dan degenerasi sel. Spirulina juga mendukung produksi enzim superoksida dismutase, enzim penting dalam melawan proses penuaan dan penyakit pada ikan dan udang.
Mendukung Pembentukan Sel Darah Merah dan Sel Induk
Spirulina kaya akan pigmen biru alami yang disebut fikosianin, yang berperan dalam stimulasi hematopoiesis (pembentukan sel darah). Fikosianin bekerja seperti hormon eritropoetin (EPO) dalam merangsang produksi sel darah merah dan mengatur produksi sel darah putih, bahkan saat sumsum tulang rusak akibat zat toksik atau radiasi.
Kemampuan Antivirus dan Antikanker
Calcium-Spirulan adalah senyawa unik dari spirulina berbentuk gula terpolimerisasi yang mengandung kalsium dan sulfur. Senyawa ini mampu mencegah virus herpes menembus membran sel, sehingga virus tidak bisa bereplikasi dan akhirnya dihancurkan oleh sistem imun tubuh.
Spirulina juga berpotensi mencegah dan menghambat perkembangan kanker pada ikan dan udang melalui peningkatan aktivitas enzim inti sel dan sintesis perbaikan DNA.
Sifat Antimikroba
Ekstrak sel Spirulina menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen seperti Bacillus spp., Streptococcus spp., dan Saccharomyces spp.. Efek ini berasal dari senyawa hasil metabolisme seperti asam organik, vitamin, dan fitohormon.
Aktivitas Biomineralisasi
Spirulina tumbuh di air dengan kadar alkali tinggi, dan mampu menyerap serta mensintesis berbagai mineral ke dalam strukturnya. Dalam bentuk organik yang terkelat dengan asam amino, mineral tersebut menjadi lebih mudah diserap tubuh.
Bersama dengan kalsium dan magnesium dalam air, terutama untuk organisme laut, Spirulina membantu menjaga fungsi elektrolit dan keseimbangan mineral seperti kalsium dalam tubuh hewan budidaya.
Meningkatkan Aktivitas Reproduksi
Penelitian menunjukkan bahwa ikan dan udang, baik air tawar maupun laut, menunjukkan:
- Pertumbuhan dan kematangan yang lebih cepat
- Warna tubuh yang lebih menarik
- Perilaku aktif
- Peningkatan pemijahan, kesuburan, dan tingkat penetasan telur
Spirulina juga meningkatkan nafsu makan, membantu hewan budidaya mencapai kematangan reproduksi lebih cepat.
Spirulina sebagai Pewarna Alami
Warna tubuh udang dan ikan sangat penting di pasar makanan. Spirulina membantu memperkuat warna tubuh dan memberikan tampilan berkilau alami. Karotenoid dalam spirulina menjadi kunci pewarna alami, terutama untuk spesies seperti udang windu (Penaeus monodon).
Spirulina mengandung β-karoten dan zeaxanthin dalam kadar tinggi, yang akan dikonversi menjadi astaxanthin — pigmen merah yang memberi warna mencolok pada tubuh udang. Pemberian spirulina sebelum panen selama satu bulan terbukti meningkatkan warna dan nilai jual udang secara signifikan. (Britton et al., 1981; Howell & Matthews, 1991)
Kesimpulan
Sebagai sumber pakan alami, Spirulina memainkan peran penting dalam industri akuakultur. Terutama dalam budidaya perairan dan hatchery, hasil penggunaan spirulina sebagai pakan tambahan menunjukkan dampak yang sangat signifikan.
Jika formulasi spirulina dikembangkan lebih lanjut, misalnya dalam bentuk mikrokapsul, maka manfaatnya dalam membantu pencernaan dan mendukung pembentukan cangkang (carapace) akan semakin nyata.
Prospek penggunaan Spirulina di bidang pakan sangat cerah, baik untuk skala besar maupun skala kecil. Selain sebagai peningkat nutrisi, spirulina juga memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat serta mitigasi lingkungan.
Spirulina telah banyak digunakan dalam akuakultur dan terbukti mampu:
- Meningkatkan pertumbuhan spesies budidaya
- Menambah nafsu makan
- Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit
- Meningkatkan tingkat kelangsungan hidup larva
Selain itu, spirulina mudah dibudidayakan dan berkembang biak dengan cepat, menjadikannya pilihan unggul dalam pengembangan budidaya perairan yang berkelanjutan.
Maret 2013
Tentang PT Alga Bioteknologi Indonesia (ALBITEC)
PT Alga Bioteknologi Indonesia (Albitec) adalah perusahaan bioteknologi berbasis di Semarang. Berfokus pada penelitian, budidaya, dan produksi spirulina air tawar berkualitas tinggi. Produk Albitec juga telah digunakan secara luas untuk menunjang gaya hidup sehat, kecantikan alami, serta penguatan gizi masyarakat.
Proses produksi dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan dan telah memenuhi standar nasional maupun internasional. Selain itu, Albitec juga aktif dalam kegiatan edukatif seperti Visit Farm dan Spirulina Short Design Course (SSDC), sebagai upaya untuk membangun ekosistem mikroalga yang inklusif dan berkelanjutan.