Dalam industri budidaya modern, terutama pada sistem dengan kepadatan tebar tinggi, pakan memegang peran penting untuk menunjang pertumbuhan cepat dan kesehatan optimal pada ikan dan udang. Salah satu sumber pakan alami yang terbukti efektif adalah Spirulina, mikroalga hijau-biru yang kaya akan nutrisi dan mudah dicerna.
Apa itu Spirulina?
Spirulina adalah mikroalga berbentuk spiral seperti benang halus yang mengandung pigmen hijau (klorofil) dan biru (fikosianin). Alga ini tumbuh secara alami di lingkungan perairan dengan tingkat keasaman tinggi. Dalam proses pertumbuhannya, Spirulina mampu menyerap dan menyintesis berbagai mineral dan senyawa penting ke dalam selnya, menjadikannya sumber nutrisi yang sangat lengkap.
Kontribusi Spirulina dalam Budidaya Ikan dan Udang
Penggunaan Spirulina sebagai pakan tambahan telah terbukti meningkatkan:
- Pertumbuhan tubuh dan bobot ideal
- Sistem kekebalan tubuh
- Ketahanan terhadap penyakit
- Kualitas warna tubuh ikan dan udang
Spirulina juga tidak bersifat toksik dan memiliki sifat antimikroba alami yang membantu menekan patogen dalam lingkungan budidaya. Kandungan nutrisinya sangat kaya, mulai dari protein, vitamin, mineral, hingga pigmen antioksidan. Spirulina tidak memiliki dinding sel selulosa, sehingga mudah dicerna oleh sistem pencernaan ikan dan udang tanpa perlu perlakuan kimia tambahan.
Kandungan Protein dan Asam Amino Esensial
Spirulina mengandung 60–70% protein berkualitas tinggi dan berbagai asam amino esensial, seperti:
- Isoleusin: untuk pertumbuhan dan keseimbangan nitrogen tubuh
- Leusin: meningkatkan energi otot
- Lisin: memperkuat antibodi dan pertumbuhan sel
- Metionin: membantu metabolisme lemak dan menjaga kesehatan hati
- Fenilalanin: mempercepat metabolisme
- Treonin: meningkatkan kinerja saluran pencernaan
- Triptofan: mendukung kesehatan sistem saraf
- Valin: meningkatkan koordinasi otot
Sekitar 47% dari total protein Spirulina terdiri dari asam amino esensial ini, menjadikannya sumber nutrisi yang sangat berharga dalam akuakultur.
Karbohidrat, Asam Lemak, dan Komponen Nutrisi Lain
Spirulina juga mengandung:
- 15–21% karbohidrat, termasuk glukosa, fruktosa, dan sukrosa
- Asam nukleat seperti RNA (2,2–3,5%) dan DNA (0,6–1%)
- Asam lemak tak jenuh ganda seperti ALA, LA, SDA, EPA, DHA, dan AA
- Vitamin seperti beta-karoten (prekursor vitamin A), vitamin B kompleks, E, dan zat besi
- Mineral penting seperti kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan selenium
Semua kandungan ini mendukung berbagai fungsi metabolisme, memperkuat sistem imun, serta meningkatkan kualitas reproduksi dan daya hidup larva maupun benih ikan.
Bukti Efektivitas Spirulina dalam Budidaya
Penelitian menunjukkan bahwa ikan dan udang yang rutin diberi pakan berbasis Spirulina menunjukkan pertumbuhan lebih baik, aktivitas lebih tinggi, dan warna tubuh lebih cerah. Selain itu, terjadi peningkatan dalam proses reproduksi seperti pemijahan, fertilitas, dan tingkat penetasan yang lebih tinggi.
Menurut Dr. S.V. Pamulapati, Chairman & Managing Director dari PVS Group (sumber: The Fish Site), Spirulina adalah suplemen pakan yang sangat direkomendasikan untuk meningkatkan produktivitas akuakultur secara alami.
Kesimpulan
Dengan kandungan nutrisi yang begitu lengkap dan sifatnya yang mudah dicerna, Spirulina adalah pilihan pakan pelengkap yang unggul bagi ikan dan udang. Tidak hanya mendukung pertumbuhan dan kekebalan tubuh, tetapi juga membantu menekan biaya produksi dengan alternatif pakan protein tinggi yang lebih ekonomis dibandingkan sumber hewani.
Tentang PT Alga Bioteknologi Indonesia (ALBITEC)
PT Alga Bioteknologi Indonesia (Albitec) adalah perusahaan bioteknologi berbasis di Semarang. Berfokus pada penelitian, budidaya, dan produksi spirulina air tawar berkualitas tinggi. Produk Albitec juga telah digunakan secara luas untuk menunjang gaya hidup sehat, kecantikan alami, serta penguatan gizi masyarakat.
Proses produksi dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan dan telah memenuhi standar nasional maupun internasional. Selain itu, Albitec juga aktif dalam kegiatan edukatif seperti Visit Farm dan Spirulina Short Design Course (SSDC), sebagai upaya untuk membangun ekosistem mikroalga yang inklusif dan berkelanjutan.
