Spirulina plantesis merupakan mikroalga yang sering dimanfaatkan sebagai suplemen ataupun obat alami. Namun siapa sangka, kandungan spirulina lebih dari hanya sebagai suplemen makanan. Berdasarkan uji fitokimia, Spirulina plantesis yang telah diekstrak menggunakan pelarut aseton, positif mengandung senyawa fenolik, triterpenoid, steroid, flavonoid, dan saponin yang menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi dan senyawa-senyawa tersebut dikenal sebagai radical scavenger mampu menghambat 50% radikal yang dinyatakan dalam nilai Inhibition Concentration (IC50). Selain itu, Spirulina platensis memiliki pigmen fikosianin dan fikosianobilin yang turut berfungsi sebagai antioksidan, di lain sisi, Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang terus berjalan di sepanjang tahunnya, memiliki sinar radiasi yang terdiri atas UVA dan UVB yang dapat menembus kulit.
Dampak paparan berlebih dari sinar UV dalam jangka panjang akan menyebabkan hyper pigmentasi kulit, kanker, penuaan dini, dan kulit terbakar. Paparan sinar UV dapat mempercepat kerusakan jaringan kulit manusia sehingga, menimbulkan kekhawatiran dan masalah di masyarakat. Maka dari itu, dilakukan banyak kajian tentang potensi-potensi bahan yang dapat mengatasi hal tersebut. Dalam hal ini, ekstrak Spirulina plantesis yang mengandung antioksidan berupa fikosianin dan fikosianobilin yang tinggi dapat berpotensi dalam mengatasi radikal tersebut. Parameter pengujian yang digunakan, kadar Malondialdehid (MDA) yang merupakan produk akhir degradasi radikal bebas, viabilitas fibroblas, dan deposisi kolagen akibat induksi radikal bebas. Dalam penelitian ini, ekstrak Spirulina plantesis mampu menekan degradasi seluler, perubahan biokimia dan fungsional, seta menurunkan terjadinya apoptosis sel, sehingga menurunkan kadar MDA setelah paparan sinar UVB. Selain itu, ekstrak Spirulina plantesis dapat meningkatkan viabilitas fibroblast dan deposisi kolagen yang terjadi setelah paparan UVB, meningkatkan kadar vitamin C dalam ekstrak yang dapat mengonversi prokolagen menjadi kolagen. yang dimana semua hasil tersebut menunjukkan ekstrak Spirulina plantesis berpotensi sebagai agen protektif terhadap paparan sinar UVB.