BUDIDAYA SPIRULINA DI INDONESIA

BUDIDAYA SPIRULINA DI INDONESIA

APA ITU SPIRULINA?

Spirulina, makanan super yang sudah ada selama 3,5 miliar tahun, merupakan sumber yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Pertumbuhannya sangat cepat ketika ditanam di air hangat yang memiliki kadar basa tinggi di bawah paparan sinar matahari yang intens. Seperti tumbuhan, spirulina melakukan fotosintesis, mengonsumsi CO2 dari udara dan menghasilkan oksigen. Makanan ini memiliki catatan konsumsi manusia yang panjang dan dianggap sebagai makanan masa depan oleh organisasi seperti FAO PBB, NASA, dan Badan Antariksa Eropa karena keamanannya yang terbukti.

Spirulina, sering disebut sebagai ganggang hijau-biru (cyanobacteria), adalah organisme yang tumbuh di perairan tawar dan asin. Bentuknya menyerupai spiral, dan seperti tanaman lainnya, spirulina dapat menghasilkan energi melalui fotosintesis menggunakan sinar matahari. Telah hadir selama berabad-abad, spirulina telah lama dimanfaatkan oleh suku Aztec di Meksiko sebagai sumber makanan yang kaya manfaat. Di era modern, spirulina masih sangat populer dan digunakan dalam berbagai bentuk, seperti suplemen, masker wajah, dan bahkan kopi. Terdapat beragam jenis spirulina, tetapi dua di antaranya, spirulina maxima (Arthrospira maxima) dan spirulina platensis (Arthrospira platensis), banyak digunakan dalam produk olahan makanan.

SEJARAH SINGKAT SPIRULINA

Cyanobacteria hijau-biru, yang kaya gizi, pertama kali dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Danau Texcoco di Meksiko sekitar 500 tahun yang lalu. Pada masa itu, Spirulina digunakan sebagai upaya pencegahan penyakit. Penduduk setempat menggunakan Spirulina sebagai bahan makanan, mengambilnya dari dalam danau. Spirulina kemudian diolah menjadi lempengan mirip biskuit yang disebut “Tecuit Latl” dan dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari. Konsumsi rutin biskuit tersebut dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan ketahanan terhadap penyakit. Di Danau Chad, Afrika, penduduk Kanembu juga jarang terkena penyakit dan penelitian menunjukkan bahwa mereka sering mengonsumsi “dihe”, makanan yang mirip dengan kue kering yang dibuat dari Spirulina.

Ketika pengetahuan tentang Spirulina semakin tersebar luas, penduduk mulai mengumpulkannya menggunakan kelambu, terutama selama musim panas. Suku Aztek telah lama memanfaatkan Spirulina untuk meningkatkan asupan gizi mereka. Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, seorang ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa Spirulina memiliki kandungan protein hingga 70%, yang dapat membantu memperbaiki sel-sel yang rusak melalui asam amino yang terkandung di dalamnya. Selain itu, Spirulina juga diketahui mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

KANDUNGAN NUTRISI SPIRULINA

Secara umum, dosis harian Spirulina adalah 1-3 gram, tetapi dosis hingga 10 gram per hari telah terbukti efektif. Ganggang ini mengandung berbagai nutrisi penting dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara 55-70%, melebihi ayam, daging sapi, dan kedelai. Spirulina juga kaya akan 9 asam amino esensial dan 10 non-esensial, serta memiliki tingkat yang tinggi dari asam gamma-linoleat (GLA).

Kandungan lainnya termasuk beta karoten, asam arakidonat, asam linoleat, vitamin B12, RNA, zat besi, fosfor, kalsium, DNA, klorofil, dan phycocyanin, protein-pigmen kompleks yang hanya ditemukan pada ganggang biru-hijau. Satu sendok makan (7 gram) bubuk Spirulina kering mengandung sekitar 4 gram protein, serta berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), tembaga, dan zat besi, masing-masing mencapai persentase yang signifikan dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Selain itu, Spirulina juga mengandung magnesium, kalium, mangan, dan nutrisi lainnya dalam jumlah kecil yang penting bagi tubuh. Kualitas protein di dalam Spirulina dianggap sangat baik dan dapat menyediakan seluruh asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, setara dengan telur. Karena kandungan nutrisinya yang kaya, Spirulina memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

PERUSAHAAN SPIRULINA TERBESAR DI JAWA TENGAH

Albitec dimulai sebagai perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pengembangan mikroalga Spirulina platensis air tawar. PT. Alga BioteknologI Indonesia pada Maret 2020 konsisten membudidayakan spirulina platensis air tawar secara mandiri dengan continuous cultivation system & zero waste  menggunakan teknologi energi terbarukan.

Albitec, di bawah kepemimpinan Falasifah, telah memperkenalkan mikroalga jenis spirulina yang umumnya ditemukan di perairan Indonesia. Produk akhirnya dimanfaatkan sebagai suplemen makanan, bahan perawatan kecantikan, pakan ternak, dan pupuk tanaman. Falasifah, Direktur Eksekutif Albitec, berbagi pengalaman pribadi yang menginspirasi pengembangan spirulina tersebut.

Albitec menjalankan pabrik dengan kapasitas produksi mikroalga hingga bert ton-ton per bulan menggunakan energi terbarukan dan sambungan listrik PLN. Mereka juga menerapkan prinsip permakultur dan pengelolaan sampah terintegrasi. Meskipun banyak yang menyebut pendekatan ini sebagai idealis, bagi Albitec, ini adalah langkah menuju jalan tengah. Albitec memasarkan spirulina dalam beberapa bentuk, termasuk bubuk dan serpihan, dengan harga bervariasi tergantung kualitas dan penggunaannya. Harga spirulina bubuk berkualitas terbaik sekitar Rp1 juta per kilogram, sementara yang lebih terjangkau untuk pakan ternak dijual sekitar Rp350.000 per kilogram.

Albitec mengelola 16 kolam dengan kapasitas 25.000 liter per kolamnya, serta memiliki mesin pengering yang ditenagai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Saat ini, Albitec telah menerima pesanan ekspor hingga 9 ton setiap bulannya, dengan fokus pada pasar Eropa dan target 10 persen pasar dalam negeri di Indonesia.

Albitec juga membuka akses bagi pelajar dan mahasiswa untuk belajar tentang mikroalga. Sekitar 10 orang yang bekerja di Albitec disebut sebagai “civitas”, dan kultur perusahaan dibangun melalui arahan pagi dan pertemuan Scrum. Kultur yang dinamis dan fleksibel ini menarik minat banyak milenial untuk belajar di Albitec. Falasifah menekankan bahwa semua orang, baik pekerja maupun pelajar, diperlakukan dengan sama di Albitec. Perusahaan ini terbuka untuk mengajarkan teknik budidaya mikroalga, tetapi tetap membatasi akses kekayaan intelektual mereka. Albitec juga terbuka bagi masyarakat umum.

Agar kalian tidak ketinggalan informasi dari Albitec, yuk follow kami di Instagram di Albitec.corp.

Related Post

ALBITEC Hadir di The 13th International Fisheries Symposium (IFS) 2025

Semarang, PT Alga Bioteknologi Indonesia (Albitec) berpartisipasi dalam ajang The 13th International Fisheries Symposium (IFS) 2025. Acara ini diselenggarakan oleh

ALBITEC AT WORLD EXPO OSAKA 2025

ALBITEC at World Expo Osaka 2025! We’re excited to share that PT Alga Bioteknologi Indonesia (ALBITEC) will join World Expo

Today’s Invesment, Tomorrow’s Impact

The Alga Biotechnology Indonesia is microalgae industry forward as the next generation of algae cultivation and biotechnology continues to advance and creates more opportunities.

Albitec Customer Care :

Today’s Invesment, Tomorrow’s Impact

The Alga Biotechnology Indonesia is microalgae industry forward as the next generation of algae cultivation and biotechnology continues to advance and creates more opportunities.

Today’s Invesment, Tomorrow’s Impact

The Alga Biotechnology Indonesia is microalgae industry forward as the next generation of algae cultivation and biotechnology continues to advance and creates more opportunities.

WeCreativez WhatsApp Support
Hi sobat albi, CS kami akan menghubungi kamu ya!
👋 Hi, ada yang bisa kami bantu?